Kantor Bahasa Banten Luncurkan Kamus Bahasa Sunda Baduy, Link Download Ada di Sini

- Rabu, 29 September 2021 | 13:02 WIB
Peluncuran aplikasi Kamus Budaya Baduy (Ahmad Hipni/ NEWSmedia)
Peluncuran aplikasi Kamus Budaya Baduy (Ahmad Hipni/ NEWSmedia)

NEWSmedia - Kantor Bahasa Banten meluncurkan aplikasi Kamus Bahasa Sunda Baduy yang bisa diakses melalui website dan versi Android.

Peluncuran aplikasi Kamus Bahasa Sunda Baduy dilakuakn di Hotel Puri Kayana, Kota Serang pada Rabu 29 September 2021.

Kepala Kantor Bahasa Banten Halimi Hadibrata mengatakan, penelitian yang dilakukan untuk memenuhi kosa kata dalam Kamus Bahasa Sunda Baduy dilakukan sejak 2018.

Baca Juga: Jokowi Pakai Baju Adat Baduy, Ridwan Kamil: Dalam Kesederhanaan Terkandung Keluhuran dan Kekuatan

"2018 dalam bentuk cetak, kemudian dikembangkan dalam bentuk aplikasi yang sudah bisa diakses secara daring," kata Halimi.

Di dalam aplikasi Kamus Bahasa Sunda Baduy tersebut, sudah ada 529 kosa kata yang biasa digunakan oleh masyarakat Baduy, Provinsi Banten.

"Dari 529 itu, sebetulnya diluncurkan untuk melindungi bahasa dan budaya Baduy supaya bisa terpelihara dan terwariskan ke generasi muda," ucapnya.

Baca Juga: Hasan Alaydrus, Orang Banten yang Berhasil Mengislamkan Seribu Warga Baduy

Selain untuk merawat, peluncuran Kamus Bahasa Sunda Baduy juga untuk memudahkan akses para wisatawan yang ingin berkunjung ke Baduy.

"Untuk memudahkan akeses pengunjung, kapan saja dan di mana saja tanpa harus ke Perpustakaan," ujarnya.

Sementara Tokoh Adat Baduy, Syarif yang juga turut hadir mengapresiasi peluncuran Kamus Bahasa Sunda Baduy tersebut.

Baca Juga: Jaro Saija, Tokoh di Balik Baju Adat Baduy yang Dipakai Presiden Jokowi Didatangi Kabid Humas Polda Banten

"Kami mendukung, itu (Kamus Bahasa Sunda Baduy) bagus dikeluarkan secara digital, soalnya banyak yang datang ke Baduy, tapi ketika kita ngobrol mereka ga tau artinya," ucapnya.

Syarif juga memastikan bahwa kosa kata yang ada dalam Kamus Bahasa Sunda Baduy, sehari-hari masih digunakan oleh masyarakat adat Baduy.

"Kami bahasa dengan tamu menyesuaikan, tapi kalau bahasa lokal masih digunakan sehari-hari, budaya lokal itu bisa hilang kalau engga dipelihara," kata Syarif.

Halaman:

Editor: Ahmad Hipni

Tags

Artikel Terkait

Terkini