NEWSmedia - Penampilan Kiai Haji Muhammad Thowil memang sederhana. Masyarakat di sekitarnya pun memanggilnya dengan sapaan yang sederhana, Abah Thowil.
Namun siapa sangka, Abah Thowil yang merupakan pendiri Pondok Pesantren Assalamiyah Jawilan itu sakti mandraguna. Pesantrennya kini masih eksis berlokasi di Curugsari Desa Cemplang Kecamatan Jawilan, Kabupaten Serang, Banten.
Abah Thowil, kelahiran 11 Januari 1923 itu bukan hanya kharismatik secara penampilan, namun ia juga memiliki banyak kesaktian. Salah satunya, Abah Thowil tak mempan dibakar.
Pada masa penjajahan Belanda, Abah Thowil termasuk salah seorang kiai yang sering keluar masuk hutan melawan penjajah Belanda.
Baca Juga: Profil Singkat Rektor UIN Sultan Maulana Hasanudin Banten, Prof. Wawan Wahyudin
Dalam berbagai pertempuran, tak jarang tubuhnya terkena peluru tentara Belanda. Namun, timah panas tersebut tak pernah mampu membuat lecet kulit mantan santri KH Hasyim Asy’ari Tebuireng Jombang.
Karena tak kenal kompromi dengan penjajah, Abah Thowil pernah diasingkan ke luar Banten oleh penjajah. Cerita dari mulut ke mulut tentang kesaktian Abah Thowil pernah membuat penasaran para perampok. Mereka ingin menjajal kekebalan kiai yang dikenal santun tersebut.
Kisah tentang kiai sakti itu diceritakan oleh KH. Ahmad Bazari Syam, murid sekaligus cucu mantu Abah Thowil.
Pada suatu malam, enam perampok berwajah bringas mendobrak pintu rumah Abah Thowil. Mereka datang membawa dua misi, merampok dan membunuh Abah Thowil.
Baca Juga: Siswa SMP di Banten Hafal Al-Quran Dalam 15 Bulan, Ternyata Ini Rahasianya
Mereka tergiur merampok, karena menduga Abah Thowil sedang banyak uang. Maklum, ketika itu santer kabar bahwa Abah Thowil akan naik haji. Logikanya, orang naik haji pasti punya banyak uang.
Enam rampok langsung menyeret keluar rumah tubuh Abah Thowil yang sudah sepuh. Di halaman rumah, mereka menyiram tubuh kurus itu dengan bensin. Tanpa banyak bicara, tubuh yang basah kuyup itu dibakar.
Baca Juga: 10 Perguruan Tinggi Islam Negeri Terbaik di Indonesia versi Webometrics Juli 2021
Api berkobar-kobar, membungkus tubuh yang sudah keriput. Seluruh anggota keluarga menjerit histeris. Beberapa warga yang melihat kejadian itu, ikut menjerit. Namun melihat tubuh tubuh kekar para perampok, warga menjadi tak berdaya.
Artikel Terkait
Siswa SMP di Banten Hafal Al-Quran Dalam 15 Bulan, Ternyata Ini Rahasianya
Kiai Fuad Halimi alias Aki Gunung, Ulama Sakti di Pandeglang yang Sholat Jum'atnya Sering di Mekah