Kiai Fuad Halimi alias Aki Gunung, Ulama Sakti di Pandeglang yang Sholat Jum'atnya Sering di Mekah

- Sabtu, 31 Juli 2021 | 21:13 WIB
KH Fuad Halimi ulama sufi di Pandeglang, Banten yang dikenal dengan sebutan Aki Gunung.* (Dok. Syair Asiman)
KH Fuad Halimi ulama sufi di Pandeglang, Banten yang dikenal dengan sebutan Aki Gunung.* (Dok. Syair Asiman)

NEWSmedia - Kiai Fuad Halimi atau yang akrab disapa Aki Gunung bukan hanya sosok yang kharismatik. Para muridnya mengungkap kesaktian gurunya yaitu Sholat Jum'at nya sering di Mekah

Kehidupan Aki Gunung sangat jauh dari kesan sebagai kiai, baik dari caranya berpakaian maupun dari segi tema-tema pembicaraan. Ia memang merupakan ulama yang piawai menyembunyikan amalan-amalan duniawi dari mata manusia, bahkan dari para santrinya.

Hingga akhir hayat, Dr. KH. Fuad Halimi Salim, pemilik nama asli Aki Gunung, banyak warga di lingkungan tempat tinggalnya yang belum mengenali bahwa sosok tua tersebut adalah ulama sufi yang sangat berjasa pada persoalan lingkungan hidup.

Penampilannya sangat sederhana, sehingga banyak tamu yang terkecoh. Sebab, ia sangat jarang mengenakan asesoris keulamaan pada tubuhnya, seperti sorban, jubah, tasbih, dan sarung. Akan tetapi sesungguhnya, seluruh perbuatannya melaksanakan tugas-tugas ulama. Dari lisannya sangat jarang keluar ayat-ayat Al-Qur'an atau hadist, atau cuplikan nasihat-nasihat ulama besar.

Baca Juga: Jadwal Bioskop Trans TV Malam Ini, Sabtu 31 Juli 2021: Final Score dan I.T

Kepada setiap tamu yang datang, ia lebih sering cerita tentang pentingnya mengurus bumi dengan menanam pohon, membersihkan lingkungan tempat tinggal, mengalirkan air dari got, membuang sampah ke tempatnya, dan seterusnya. Baginya, lingkungan yang bersih adalah cermin dari hati penduduknya.

Masyarakat di sekitar hanya ingat, bahwa Fuad Halimi adalah orang pertama yang membangun jalan mulus dari kampung menuju puncak Gunung Kaduronyok, Kabupaten Pandeglang. Kelak, di puncak gunung yang dikenal angker itu, ia membangun sejenis padepokan.

Sejak itulah, warga setempat lebih mengenalnya dengan sebutan Aki Gunung. Gunung disematkan di belakang namanya, mungkin karena ulama kharismatik itu, hingga akhir hayatnya memilih tinggal bersama para santrinya di puncak gunung.

Baca Juga: Perjalanan Pebulu Tangkis Guatemala Kevin Cordon hingga Melaju ke Semifinal Olimpiade Tokyo 2020

Meski memilih hidup sepi bersama para santri, akan tetapi tidak sedikit pejabat negara dan cendekiawan yang rela bersusah payah naik gunung, demi untuk bertemu Aki Gunung. Bahkan banyak pula kiai di Tanah Air dan ulama luar negeri yang menjadikannya sebagai 'guru besar'.

Salah seorang murid Aki Gunung atau Dr. KH. Fuad Halimi Salim yang kini menjadi Pengasuh Pondok Pesantren Al Khoziny, KH. Khozinul Asror.

Di mata KH. Khozinul Asror, Aki Gunung adalah kiai besar dan guru besar yang memiliki kharisma sangat besar. Menurut Asror, luasnya ilmu sang guru diakui para kiai yang yang pernah bertemu langsung dengannya. Namun demikian, Aki Gunung tidak pernah menampakkan diri sebagai kiai. Keulamaan Aki Gunung sengaja ditutupi dengan jubah kesederhanaannya.

Baca Juga: Viral di TikTok, Bapak-bapak Beli Nasi Rp5 Ribu, Dapat Donasi Rp100 Juta

Masih kata Kiai Asror, tidak banyak yang tahu bahwa semasa hidupnya Aki Gunung pernah menjadi dosen di sejumlah perguruan tinggi di Indonesia. Bahkan, ia juga sering menjadi dosen tamu di perguruan tinggi luar negeri. Di Indonesia, ia pernah menjadi pengajar di Universitas Indonesia (UI), Universitas Diponegoro (Undip), Universitas Gajah Mada (UGM), dan Universitas Padjajaran (Unpad).

Asror mengaku pernah menyaksikan dengan mata kepala sendiri, bahwa Aki Gunung pernah memegang daun kering. Saat daun itu diracik tangannya, spontan daun berubah menjadi uang.

Halaman:

Editor: Fatihin Rere

Tags

Terkini