NEWSmedia - Laporan pelecehan seksual yang dialami Putri Candrawathi saat di Magelang mencuat kembali. Ahli psikologi forensik Reza Indragiri Amriel beri analisa cerdas terkait hal tersebut.
Reza Indragiri Amriel menganalisa bahwa adanya ironi viktimisasi seorang pelaku untuk mempengaruhi opini publik dengan laporan pelecehan seksual Putri Candrawathi oleh Brigadir J di Magelang.
Mengangkat kembali narasi laporan pelecehan seksual yang dituduhkan kepada Brigadir J oleh Putri Candrawathi di Magelang dengan memakai Komnas HAM dan Komnas Perempuan sebagai perpanjangan lindahnya.
Menurut Reza Indragiri Amriel, perpanjangan lidah itu tak ada manfaatnya bagi Putri Candrawathi karena secara praktis tidak akan ada yang bisa divonis.
Tetapi rekomendasi pelecehan seksual Komnas HAM bisa menjadi sangat bermanfaat bagi Putri Candrawathi agar ia terbebas dari ancaman hukuman mati atau pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana.
"Menurut saya karena tidak punya mindset sebagai korban," ujar Reza Indragiri Amriel saat menjadi bintang tamu Apa Kabar Indonesia Malam Tv One sebagaimana dikutip NEWSmedia, Selasa 6 September 2022.
Reza Indragiri Amriel kritik Putri Candrawathi mengklaim sebagai korban tapi tindak tanduk perbuatan dan perkataannya justru menganulir klaim tersebut.
Kemunculan Putri Candrawathi di depan Mako Brimob juga menjadi suatu hal yang aneh bagi Reza Indragiri Amriel, pasalnya jika mengacu UU TPKS (Tindak Pidana Kekerasan Seksual) perbuatan tersebut tidak diperkenankan.
Mengapa tidak diperkenankan? Karena sudah jelas yang namanya korban harus dirahasiakan indentitasnya. Namun kejadiannya justru berbanding terbalik, Putri Candrawathi dimunculkan dan dipersilahkan berbicara memperkenalkan dirinya 'saya Putri'.
Klaim Putri Candrawathi sebagai korban pelecehan seksual oleh Brigadir J kemudian menggiring opini publik bahwa dirinya sebagai orang yang terguncang dan trauma.
Padahal secara psikologi, seseorang yang mengalami trauma mendalam justru tidak akan mampu muncul ditengah publik dan memperkenalkan identitas.
Reza Indragiri Amriel juga mengibaratkan bahwa seorang predator tidak mungkin melakukan aksinya pada zona yang tidak dikuasainya, sama seperti hal nya dengan Brigadir J.
Baik di Duren III maupun di Magelang bukan merupakan zona pemangsaan yang ideal bagi Brigadir J untuk melakukan sebuah kekerasan pelecehan seksual terhadap Putri Candrawathi.***
Artikel Terkait
Alasan Masa Tahanan Tersangka Kasus Pembunuhan Brigadir J diperpanjang, Ini Kata Bareskim Polri
Inilah Sosok Peran Pengganti Brigadir J dalam Rekonstruksi Simak Profil Biodata Lengkap Achmad Haetomy Terbaru
Ayu Kusdari Siapa? Cek Profil Biodata Istri dari Achmad Haetomy Sebagai Pemeran Brigadir J dalam Rekonstruksi
Tanggapan Warganet Melihat Ekspresi Bharada E Saat Rekonstruksi Kasus Brigadir J Bagaimana dengan Ferdy Sambo?
Simpati Netizen ke Bharada E Atas Kasus Brigadir J Bagaimana dengan Ferdy Sambo? Cek Komentar Lengkap Disini
Komentar Kocak Warganet Lihat Tingkah Kuat Ma’ruf di Rekonstruksi Kasus Brigadir J, Bharada E dan Ferdy Sambo?
Netizen Sorot Ekspresi Kuat Ma’ruf saat Rekonstruki Kasus Brigadir J: Beneran Kayak Lagi Syuting Drama Lho
Bharada E Jalani Pemeriksaan Kedua Usai Rekonstruksi Kasus Pembunuhan Brigadir J, Sudah Ada Titik Terang?
Tanggapan Ronny Talapessy Soal Pemeriksaan Kedua Bharada E Usai Rekonstruksi Pembunuhan Brigadir J
Tersangka Baru Obstruction of Justice Kematian Brigadir J? Profil Biodata AKP Irfan Widyanto: Pangkat, Jabatan