6 Fakta Menarik Serial Terbaru Netflix Berjudul 1899: Berdialog dengan 12 Bahasa, Apa Sajakah?

NEWSmedia - Serial terbaru Netflix 1899 ini merupakan serial orisinal Netflix yang digarap oleh Jantje Friese dan Baran bo Odar. Cek fakta menarik dari serial terbaru Netflix 1899.

Setelah kesuksesan Dark, mereka kembali menyuguhkan tontonan yang membuat para penonton penasaran sekaligus kagum dibuatnya.

Hampir sama seperti Dark, alur cerita 1899 sulit ditebak. Bahkan, ulasan media The Telegraph menyebutkan, serial ini adalah perpaduan aneh dari (serial antologi) Black Mirror dan (film) Titanic.

Baca Juga: Daftar Pemain Serial Terbaru Neflix 1899: Aksi Perjalanan Emily Beecham dan Andrea Pietschmann Penuh Misteri

Penonton akan dibawa melihat tempat dan ruang yang sangat tidak biasa. Kamu mungkin masih akan bertanya-tanya meskipun sudah menonton semua episode serial ini.

Sutradara penggubah karya ini dikenal sebagai orang yang kreatif dan out of the box. Jadi tidak heran kalau proses produksi serialnya juga diwarnai dengan sejumlah fakta menarik.

Oleh karena itu, berikut adalah beberapa fakta menarik dari serial terbaru Netflix 1899:

Baca Juga: Sinopsis Serial Terbaru Netflix 1899: Tentang Perjalanan Imigran ke New York, Cek Jadwal Tayangnya Berikut

1. Para pemeran serial 1899 akan berdialog dengan 12 bahasa mulai dari bahasa Inggris, Denmark, dan Jerman. Karena serial ini menceritakan tentang pertemuan imigran multinasional.

2. Proses syuting 1899 sempat tertunda karena Covid-19. Proses produksi akhirnya selesai dan sekarang serialnya baru tayang.

3. 1899 diproduksi dengan teknologi panggung virtual di Babelsberg Studios, Jerman plus LED volume.

Baca Juga: Cara Download Drakor Terbaru Curtain Call di Aplikasi Prime Video Gratis: Mudah Banget, Cek Langkah-langkahnya

4. Jantje, sang sutradara, terinspirasi dari foto laki-laki dengan kemeja putih yang penuh darah. Laki-laki ini memegang sebuah palu, wajahnya juga aneh. Jantje lalu bertanya, "Apakah orang ini imigran kapal? Apa yang terjadi di kapal tersebut?" Akhirnya, dibuatlah naskah 1899.

5. Alasan Tantje memilih tahun 1899 karena tahun ini dinilai sebagai angka yang memiliki banyak tafsiran. Tahun 1899 merupakan masa transisi antara abad 19 ke abad 20. Dalam periode tersebut, banyak perubahan terjadi dalam tatanan hidup, terutama benturan tradisi dan teknologi.