NEWSmedia - Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Provinsi Banten dan Pusat Pelayanan Terpadu Perlindungan Perempuan dan Anak (P2TP2A) melakukan road show sosialisasi pencegahan kekerasan perempuan dan anak di beberapa sekolah dan Pondok Pesantren di Kabupaten Pandeglang.
Ketua Pusat Pelayanan Terpadu Perlindungan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Provinsi Banten, Adde Rossi Khoirunnisa mengatakan, tujuan kegiatan sosialisasi ini untuk mencegah terjadinya kekerasan pada anak di lingkungan sekolah.
Sebab, kata perempuan yang akrab disapa Aci ini menilai bahwa saat ini di Kabupaten Pandeglang sedang ramai aksi anarkis yang dilakukan oleh para pelajar, salah satunya aksi tawuran antar pelajar.
Baca Juga: BPBD Banten Gencar Laksanakan Simulasi Tsunami, Tingkatkan Kewaspadaan dan Kesiapsiagaan Bencana
"Tujuannya tadi saya ingin memberikan sosialisasi pencegahan kekerasan di lingkungan sekolah. Kenapa saya lakukan ini karena melihat kondisi tingkat kekerasan di lingkungan sekolah cukup tinggi bahkan sekarang ini lagi viralnya di Pandeglang anak sekolah dekat dengan kekerasan, misalkan contohnya banyak anak tawuran antar sekolah, antar kelompok," kata Aci usai sosialisasi di SMPN 1 Karatanjung, Rabu 16 November 2022.
Kata Aci, dalam sosialisasi ini juga disampaikan sanksi yang akan diterima oleh para pelaku kekerasan. Selain sanksi sosial, sanksi hukum juga bisa menjerat para pelaku kekerasan.
"Ini yang menyebabkan kami dari DP3AKB dan khususnya saya sebagai ketua P2TP2A merasa khawatir miris dan perlu kami perlukan juga bersama-sama seluruh stakeholder agar bersama-sama menghindari, melaporkan dan juga tidak menjadi pelaku kekerasan itu sendiri," ungkapnya.
Baca Juga: Potensi Gempa 6,0 Magnitudo Bakal Ancam Jakarta, Prediksi Guncangan Lebih Kuat Efek Sesar Baribis
"Kami sampaikan kepada mereka, ini sesuatu hal yang penting dan genting karena sebagai pelaku kekerasan ada sanksi yang harus dihadapi oleh mereka. Mudah-mudahan ini juga membantu Pemkab Pandeglang yang saya lihat sedang gencar bersama pak Kapolres Pandeglang melakukan sosialisasi ke sekolah juga dalam hal meminimalisir kasus kekerasan di sekolah," sambungnya.
Ia menilai, terjadinya kekerasan di tingkat sekolah lantaran lingkungan pergaulan yang salah. Dimana anak terjerumus pada tindakan anarkis karena terpengaruh oleh lingkungannya. Tambah lagi, suasana baru di sekolah membuat para pelajar harus menyesuaikan kembali adaptasi mereka setelah pandemi covid-19.
Artikel Terkait
Kredit Macet Bank Banten Rp34,5 Miliar Berhasil Diselamatkan Kejati Banten, Setelah 4 Tahun Terkatung katung
DP3AKKB Usung Program Banten ASIK, Kolaborasi Tekan Angka Stunting
Pemprov Banten Kirim Bantuan untuk Korban Bencana Gempa Cianjur, Pj Gubernur Banten Sampaikan Rasa Empati
Update Perolehan Medali Porprov Banten 2022 Dinilai Lambat, KONI Kabupaten Serang Protes: Lebih Baik Takedown!
Esports Kabupaten Serang Kelas Free Fire Sumbang Medali Emas di Porprov Banten 2022
Porprov Banten 2022 Masih Berlangsung, Ini Harapan Pj Gubernur Al Muktabar: Lahirkan Atlet Berprestasi!
Pj Gubernur Banten Raih Penghargaan Atas Upaya Pemenuhan Hak Penyandang Disabilitas dari Kemenaker RI
BPBD Banten Gencar Laksanakan Simulasi Tsunami, Tingkatkan Kewaspadaan dan Kesiapsiagaan Bencana