Keutamaam Ikhlas Menurut Fahruddin Faiz dari Kitab Imam Syafi'i: Hidup Kita Bisa Hancur Tanpa Ini

- Rabu, 25 Januari 2023 | 14:26 WIB
Fahruddin Faiz. (YouTube/ Cahaya Untuk Indonesia)
Fahruddin Faiz. (YouTube/ Cahaya Untuk Indonesia)

NEWSmedia - Dalam sebuah kesempatan, dosen Filsafat UIN Sunan Kalijaga, Fahruddin Faiz mengungkapkan keutamaan ikhlas dalam menjalani kehidupan sehari-hari.

Kali ini, Fahruddin Faiz mengawali kajiannya dengan pernyataan dari Imam Sfafii yang pernah mengatakan:

'Halakan nasu kulluhum Ilal ulama, wa halakal ulama kulluhum illal amilin, wa halakal amilun kulluhum illal mukhlasin, wal-mukhlisuna ala khathrin adzim'

Baca Juga: Ramalan Zodiak Aquarius Hari Ini, Kamis 26 Januari 2023: Saat yang Tepat Membiarkan Emosi Kamu Memimpin

"Jadi kata Imam Syafi'i, semua manusia itu akan hancur kecuali dia berilmu, tapi orang-orang berilmu juga tetap akan hancur kecuali mereka amilun, menjalankan ilmunya," kata Fahruddin Faiz dikutip NEWSmedia dari YouTube Sinau Filsafat pada Rabu, 25 Januari 2023.

Pernyataan selanjutnya Imam Syafii: Wa halakal amiluna kulluhum illal mukhlisin, yang artinya orang yang beramal pun pada akhirnya akan hancur kecuali orang-orang yang ikhlas.

"Maka halakal amilun kulluhum illal mukhlisin, kecuali orang-orang yang ikhlas, wal mukhlisun berarti kalau sudah ikhlas aman, aman tapi orang-orang Ikhlas itu ya ujiannya banyak, tantangannya banyak, dia harus hati-hati," ujarnya.

Baca Juga: Tembus Jackpot Berkali-kali di Room 777 Crazy Saat Bermain Higgs Domino, Cukup Andalkan 3 Waktu Terbaik Ini

Fahruddin Faiz sering menyampaikan kalimat Imam Syafii ini dengan logic, bahwa manusia itu berharga karena ada roh dan nyawanya, namun nyawa manusia yang hidup ini ketika ada ilmunya.

"Ilmu ini berharga ketika ada amalnya dan amal ini berharga ketika ada ikhlasnya," ucapnya.

Jadi, hakikat diri manusia itu ketika ada roh dan ada nyawanya, sebab kalau tidak ada nyawanya, jasad ini cuma benda saja, jika nyawanya hilang, manusia hanya akan menjadi jenazah.

Baca Juga: Ibnu Khajar Akhirnya Divonis 3 Tahun Penjara Atas Kasus ACT, PN Jakarta Selatan: Terbukti Secara Sah

"Cuma manusia hidup bernyawa ini bisa bernilai dan berharga ketika ada ilmunya, yang membedakan kita dengan semua makhlukNya Allah yang lain itu ilmunya," tegasnya.

Meski demikian, ilmu juga bisa berharga dan bernilai ketika ada amalnya, untuk apa manusia memiliki banyak ilmu jika tidak ada amalnya.

"Ikhlas itu bagian dari rute kita kembali kepada Allah, jadi perjalanannya manusia di bumi ini kan sebenarnya bukan perjalanan ke mana, tapi perjalanan kembali," katanya.

"Yang perjalanan itu awalnya adalah ikhlas, ikhlas itu niat nawaitu untuk Allah saja, jadi perjalanan kembali ke Allah itu kan perjalanan untuk Allah," pungkasnya.***

Editor: Ahmad Hipni

Tags

Artikel Terkait

Terkini