• Jumat, 22 September 2023

Panaskan Mesin Politik Jelang Pilpres 2024, Jokowi Sebut Nama Erick Thohir di Hadapan Relawan di Bogor

- Minggu, 17 September 2023 | 19:21 WIB
Menteri BUMN, Erick Thohir bersama Presiden Jokowi. (Instagram/ @erickthohir)
Menteri BUMN, Erick Thohir bersama Presiden Jokowi. (Instagram/ @erickthohir)

NEWSmedia - Presiden Jokowi mempersilakan relawan pendukungnya memanaskan mesin politik menjelang Pilpres 2024.

Namun ia mengingatkan agar mesin yang sudah panas tidak dijalankan terlebih dahulu karena harus menunggu instruksi darinya.

Menariknya, saat mempersilakan relawan pendukungnya memanaskan mesin politik jelang Pilpres 2024 tersebut, Presiden Jokowi menyebut nama Menteri BUMN, Erick Thohir.

Baca Juga: Klik Link Live Streaming Borneo FC Samarinda vs PSS Sleman BRI Liga 1, Siaran Langsung Malam Ini di TV Online

Nama Erick Thohir sejauh ini santer disebut sejumlah lembaga survei sebagai kandidat paling kuat sebagai cawapres Prabowo Subianto.

“Kalau ingin memanaskan mesin ya silakan, mesinnya dipanaskan, tapi jangan dijalankan dulu. Internal struktur relawan diperkuat, jangan tergesa-gesa. Erick Thohir,….ya gak apa-apa, wong namanya demokrasi, bersuara gak apa-apa,” kata Jokowi dalam Rembug Nasional Relawan Solidaritas Merah Putih (Solmet) di Bogor, Jawa Barat, Sabtu 16 September 2023 kemarin.

Menurut Jokowi, koalisi atau gabungan partai politik yang saat ini sudah ada belum pasti, termasuk seluruh pasangan bakal capres dan bakal cawapres yang akan bersaing di Pilpres 2024.

Baca Juga: Tayang Malam Ini! Klik Link Nonton Drakor Arthdal Chronicles Season 2 Episode 4 Sub Indo Resmi: Cek Spoiler!

Oleh karena itu, kata Jokowi meminta relawan perlu bersabar menunggu untuk memutuskan siapa bakal capres dan bakal cawapres yang akan menerima dukungan.

“Harus sabar dulu. Setuju ndak? Saya aja bisa sabar, masa Bapak Ibu gak bisa sabar. Jadi kita menunggu koalisi-nya seperti apa, menunggu calonnya seperti apa,” ujar dia.

Dalam kesempatan itu, Jokowi juga menjelaskan bahwa Pemilu 2024, Pemilu 2029, dan Pemilu 2034 akan sangat menentukan apakah Indonesia bisa menjadi negara maju atau terjebak sebagai negara berkembang.

Baca Juga: Bantu Kesejahteraan Petani, Pemkab Ngawi Minta PT Wilmar Padi Indonesia Perluas Kemitraan: Semua Bersinergi

Dia memberi contoh sejumlah negara di Amerika Latin dan Amerika Selatan, yang sejak dekade 1950 masih menyandang status sebagai negara berkembang hingga saat ini.

Hal itu, kata Jokowi, karena negara tersebut tidak memanfaatkan kesempatan untuk melompat menjadi negara maju.

Oleh karena itu, kata Jokowi, pada Pemilu 2024, Pemilu 2029, dan Pemilu 2034, bangsa Indonesia perlu mendapatkan pemimpin yang bisa membawa Indonesia menjadi negara maju.

Halaman:

Editor: Ahmad Hipni

Tags

Artikel Terkait

Terkini