Rumput GBK Rusak Usai Konser BLACKPINK, Ketum PSSI Erick Thohir Pastikan Tidak Ada Event Lagi

NEWSmedia - Stadion Glora Bung Karno (GBK) akhir-akhir ini ramai diperbincangkan. 

Hal ini lantaran tertundanya pertandingan sepak bola Persija vs Persib karena konser girl band asal Korea BLACKPINK. 

Sejalan dengan hal tersebut, ketua Umum PSSI Erick Thohir juga ikut memberikan stetment.

Baca Juga: Tes Kejelian: Perhatikan Gambar! Wanita Tersebut Punya Berapa Anak? Temukan Jawabannya dalam 10 Detik, Bisa?

Dikutip dari situs resmi PSSI pada Selasa, 14 Maret 2023, Erick Thohit mengungkap kekecewaan setelah melakukan monitoring lapangan persiapan piala dunia U-20 di Stadion GBK pada 13 Maret 2023. 

Menurutnya, rumput GBK kondisinya sangat memprihatinkan. Ia juga menyebut harus segera ada perbaikan mengingat kejuaraan dunia sudah di depan mata. 

“Perbaikan rumput harus segera dijalankan karena kondisi yang kritikal dan memprihatinkan. Ini mega lapangan di Indonesia yang sangat penting buat kejuaraan dunia," ujarnya. 

Baca Juga: Tes Kejelian: Hanya Orang dengan Tingkat IQ Tinggi yang Bisa Baca Tulisan Pada Gambar, Kamu Termasuk?

Selanjutnya, Erick menegaskan pihaknya mengambil posisi bahwa tidak ada lagi event di GBK. 

"Jadi saya harus ambil posisi tidak ada event lagi di sini apakah event olahraga, event kesenian tidak ada lagi karena ini sudah jadi titik kritikal kalau kami tidak mau dalam penyelenggaran Piala Dunia,” ujar Erick. 

Keputusan ini diambil sebagai bentuk kekecewaan Erick Thohir yang melihat kondisi rumput GBK rusak usai konser grup vokal wanita asal Korea Selatan, Blackpink, pada 11-12 Maret 2023. 

Baca Juga: Teka-teki: Dalam 10 Detik Temukan Bos Asli Pada Gambar, 99 Persen Belum Ada yang Betul Menjawab, Anda?

Tidak hanya itu, Erick juga menegaskan, SUGBK tidak dapat digunakan untuk event apa pun hingga Piala Dunia U20 2023 yang dibuka pada 20 Mei mendatang. 

"Tidak ada lagi event di sini, apakah event olahraga, event kesenian, tidak ada lagi karena ini sudah menjadi titik kritikal dan rumputnya memprihatinkan”, tegasnya. 

Selain itu, pihaknya menyebut hal ini dilakukan lantaran menjaga efektivitas penyelenggaraan event dunia.