Nasabah Bank BTN Kecewa, Warning Hati hati Nyicil Rumah KPR BTN: Mau Lihat Bukti, Datangi Tempat Ini

NEWSmedia - Ramai diperbincangkan, nasabah bank BTN lagi-lagi kecewa sebab persoalan sertifikat KPR yang tak kunjung selesai. 

Sertifikat rumah KPR BTN yang seharusnya diterima nasabah 15 tahun setelah akad dan pelunasan, nyatanya tak sesuai harapan.

Lunas membayar cicilan selama 15 tahun, ketika klaim sertifikat malah dihadapkan pada masalah baru. Sertifikat yang jadi agunan, malah tak ada di Bank BTN. Ia pun berjuang mencari sertifikat hingga 4 tahun lamanya.

Baca Juga: Hasil Akhir RRQ Hoshi vs Onic Esports MPL ID Season 11: 9 Kali Winstreak Terputus di Tangan Sang Raja

Hal ini diungkap salah satu nasabah bank BTN Heri Tri Arianto, adik dari Agus Susanto pemilik rumah di Perumahan Alamanda Bekasi, Tambun Selatan, Bekasi - Jawa Barat.

Heri menceritakan pengalamannya melalui akun YouTube pribadi miliknya, soal sertifikat kakaknya yang hilang di Bank BTN tempat ia membayar cicilan selama belasan tahun lamanya.

Dalam unggahannya, Heri mengungkap kekecewaan sekaligus menghimbau nasabah lain untuk berhati-hati saat melakukan akad kredit lewat Bank BTN.

Baca Juga: Edisi Weekend! Kode Penukaran Terbaru Saat Ini Minggu 19 Maret 2023: Ambil Cepat Chip Gratis 95B Semua Untukmu

“Untuk Nasabah dan KPR BTN dan dan calon Nasabah KPR agar untuk berhati-hati melakukan akad kredit dengan bank BTN,” tulis Heri di deskripsi akun Youtube Hana Uty, yang videonya sudah ditonton 3.668 kali sejak diunggah.

Karena menurutnya, tidak hanya Heri yang mendapati kasus ini kasus serupa juga ditemukan pada nasabah lain. 

“Karena banyak di temukan kasus setelah nasabah menyelesaikan cicilan ternyata sertifikat nya tidak ada di bank,” katanya.

Baca Juga: Balon Ketua DPD KNPI Kota Cilegon Dilaporkan ke Polisi, Diduga Lakukan Penganiayaan kepada Wartawan

Selain itu, Heri juga menegaskan hal tersebut terjadi di Bank BTN Kranji di lantai basement.

“jika ingin tau langsung silahkan saja liat sendiri di Bank BTN Kranji, lantai basement,” tegasnya, seraya menuliskan, setiap harinya banyak nasabah pulang dengan tangan hampa. 

Tak sedikit, lantaran geram akan kasus tersebut nasabah lain memutuskan menempuh jalur hukum karena tidak mendapatkan hak sertifikat rumahnya, walau sudah melunasi kewajiban bayar KPR.