Ancaman Gempa Bumi dan Tsunami 34 Meter di Pulau Jawa, BMKG Klaim Tak Keluarkan Prediksi Bencana: Benarkah?

NEWSmedia - Masih ingat prediksi gempa bumi dan tsunami 34 meter di Pulau Jawa? BMKG respon keresahan masyarakat soal bencana tersebut.

Diketahui para ahli kegempaan prediksikan adanya gempa bumi berkekuatan 8,9 Magnitudo berpotensi tsunami 34 meter bakal menghantam Indonesia, khususnya Pulau Jawa.

BMKG menepis prediksi gempa bumi dan tsunami 34 meter di Pulau Jawa melalui press release dengan nomor GF.00.02/004/DG/VII/2019 yang ditandatangani oleh Dr. Ir. Muhammad Sadly, M.Eng Deputi Bidang Geofisika pada 21 Juli 2019 lalu.

Baca Juga: Harga Emas Hari Ini Sabtu 15 April 2023, Logam Mulia MiniGold Melonjak Sedikit: Cek Naik Berapa Rupiah

Dalam keterangan press release yang dikutip NEWSmedia melalui akun Twitter BMKG, bukan gempa bumi berpotensi tsunami 34 meter seperti yang ramai diperbincangkan.

Indonesia ada di Zona Megathrust sehingga sangat rentan terjadi bencana gempa bumi dengan berbagai kekuatan dan maksimum 8,8 Magnitudo potensi tsunami ketinggian 20 meter.

Kendati rentan gempa bumi, hingga saat ini belum ada teknologi akurat yang dapat memprediksikan kapan dan dimana bencana tersebut akan terjadi sehingga BMKG klaim tak keluarkan prediksi.

Baca Juga: Info BMKG: Gempa Turki 7,8 Magnitudo disusul Tsunami Kecil, Cek Ketinggian Gelombang dan Wilayah Terdampak

Adapun kemungkinan yang bisa saja terjadi yakni potensi gempa bumi 8,8 Magnitudo diikuti dengan tsunami dengan ketinggian 20 meter di wilayah Pulau Jawa.

BMKG pun selalu menghimbau untuk melakukan upaya mitigasi bencana secara struktural dan non struktural demi menimalisir dampak dari gempa bumi ataupun tsunami.

Terkait isu yang sudah beredar, BMKG meminta masyarakat untuk tetap tenang dan tidak mudah percaya dengan pemberitaan yang belum diketahui kebenarannya.

Baca Juga: Respon BMKG Soal Ramalan Gempa Bumi Dahsyat di Indonesia, Daryono: Udah Lewat Tapi Masyarakat Masih Kaget

Prediksi tsunami 34 meter bermula dari gempa bumi Cianjur pada 2022 lalu yang disebabkan oleh patahan geser sesar Cimandiri dikawasan potensi seismik aktif.

Tak hanya itu, ditambah lagi dengan bencana gempa bumi dibeberapa wilayah Indonesia yang sering timbul sehingga memperkuat ancaman tsunami 34 meter.