Peringatan Dini Potensi Gempa Bumi dan Tsunami, BMKG Sudah Pasang Sirine Tanda Bencana: Cek Ada di Kota Mana

NEWSmedia – Waspadai potensi gempa bumi dan tsunami yang sebagaimana telah disampaikan oleh BMKG sebagai peringatan dini menjelang lebaran.

BMKG sarankan untuk segera berlari mencari lokasi yang lebih tinggi apabila merasakan tanda-tanda potensi gempa bumi dan tsunami.

“Apabila warga merasakan getaran gempa besar disekitar pantai atau melihat air surut mendadak sejauh 500 meter sampai 1 Km, segera menjauh dan mencari lokasi yang lebih tinggi,” ujar Suko Prayitno Adi selaku Deputi bidang Geofisika BMKG saat Apel Pasukan Operasi Ketupat Maung 2023 yang dikutip langsung NEWSmedia pada Rabu 19 April 2023.

Baca Juga: Gempa Bumi Lagi! Baru Saja Goyang Gorontalo 6,3 Magnitudo, Netizen Kaitkan Bencana dengan Ramalan Hard Gumay

“Itu tanda-tanda tsunami,” sambungnya.

BMKG menjelaskan bahwa potensi gempa bumi dan tsunami bisa saja terjadi meski tidak merasakan tanda-tanda seperti yang disampaikan tadi.

Hal ini sama seperti dengan peristiwa tsunami Aceh 2004 lalu yang juga menerjang Thailand dan Bangladesh, padahal tidak terjadi gempa bumi disana pada saat itu.

Baca Juga: WASPADA! BMKG Peringatkan Adanya Potensi Gempa Bumi dan Tsunami Menjelang Lebaran 2023 di Wilayah Kota Cilegon

“Tapi mereka (Thailand dan Bangladesh) mendapat dampak yang luar biasa,” ujar Suko Prayitno Adi.

Diketahui Thailand dan Bangladesh diterjang tsunami setinggi 30 meter akibat gempa bumi dahsyat yang terjadi di Aceh 2004 lalu.

Untuk mengidentifikasi adanya potensi gempa bumi dan tsunami, BMKG sudah memasang sirine pertanda bencana di beberapa titik di Kota Cilegon, khususnya lokasi industri.

Baca Juga: BMKG Beri Peringatan Dini Potensi Gempa Bumi dan Tsunami Jelang Lebaran, Pemudik dan Wisatawan Diminta Waspada

Sirine pertanda bencana dipasang sampai peringatan dini potensi gempa bumi dan tsunami dicabut oleh BMKG atau ketika situasi sudah dikategorikan aman.

“Silahkan pantau juga kondisi cuaca melalui website BMKG sehingga kita tahu kapan terjadi cuaca ekstrem,” ujar Suko Prayitno Adi (Deputi bidang Geofisika BMKG).