NEWSmedia - Saipul Jamil diundang oleh salah satu stasiun TV dalam program 'Kopi Viral'. Sontak hal itu mendapatkan kritikan dari berbagai elemen masyarakat.
Menangapi hal tersebut, Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) meminta seluruh lembaga penyiaran televisi untuk tidak membesar-besarkan dengan mengulang dan membuat kesan merayakan tentang pembebasan Saipul Jamil dalam isi siaran.
Permintaan tersebut diungkapkan oleh Wakil Ketua KPI Pusat, Mulyo Hadi untuk merespon sentimen negatif publik terkait pembebasan dan keterlibatan yang bersangkutan di beberapa program acara TV.
“Kami berharap seluruh lembaga penyiaran memahami sensitivitas dan etika kepatutan publik terhadap kasus yang telah menimpa yang bersangkutan dan sekaligus tidak membuka kembali trauma yang dialami korban,” kata Mulyo dikutip NEWSmedia dari laman resmi KPI pada Selasa, 7 September 2021.
Ia juga meminta kepada lembaga penyiaran untuk lebih berhati-hati dalam menayangkan perbuatan melawan hukum atau yang bertentangan dengan adab dan norma yang dilakukan artis atau publik figur.
Baca Juga: Keluar dari Penjara, Petisi Boikot Saipul Jamil Mencuat Hingga Trending di Twitter
“Kami berharap lembaga penyiaran lebih mengedepankan atau mengorientasikan unsur edukasi dari informasi yang disampaikan," ucapnya.
Hal itu tidak lain bertujuan agar hal serupa tidak terulang kembali, serta sanksi hukum yang telah dijalani oleh yang bersangkutan tidak dipersepsikan masyarakat sebagai risiko biasa.
Mulyo menambahkan bahwa hak individu memang tidak boleh dibatasi, namun hak publik dan rasa nyaman juga harus diperhatikan.
Artikel Terkait
Saipul Jamil Bebas dari Penjara 2 September, Sang Kekasih Indah Sari ‘Make Over’ Rumah dan Beres-Beres Kamar
Saipul Jamil Resmi Bebas dari Penjara, Indah Sari Jemput Pakai Mobil Mewah
Pernyataan Resmi KPI Pusat Terkait Kasus Pelecehan Seksual Pegawainya, Pelaku Telah Dibebastugaskan
Keluar dari Penjara, Petisi Boikot Saipul Jamil Mencuat Hingga Trending di Twitter
Menolak Saipul Jamil Kembali ke Dunia Hiburan, Aksi Petisi Boikot Ditandatangani Lebih 150 Ribu Orang
Desak Ketua KPI Mundur, dr Tirta: Bukan Karena Masalah Pribadi, Agar Mendapatkan Kepercayaan Masyarakat Saja