NEWSmedia – Hasil menggembirakan ditunjukan dalam bidang ekspor di Provinsi Banten. Kendati terkendala dampak pandemi Covid 19, ekspor Banten tumbuh positif 4,62 persen pada Kuartal III 2021
Ekspor dari wilayah Banten meliputi sejumlah negara Asia, Eropa hingga Amerika. Kondisi ini mampu mendongkrak pertumbuhan ekonomi Banten, dari negatif menjadi positif.
Nilai ekspor Banten pada Oktober 2021 senilai 1.117,69 juta USD. Nilai ekspor non migas senilai 1.113,26 juta USD, penyumbang terbesarnya dari alas kaki senilai 203,38 juta USD. Kemudian negara tujuan ekspor non migas terbesar ke Amerika, senilai 193,98 juta USD.
"Dengan nilai ekspor naik, itu ternyata meningkatkan laju perekonomian Banten, yang tadinya negatif jadi positif. Makanya saya lagi galak untuk pacu ekspor. Ini sinergi, ternyata Kementrian Pertanian, Kementrian Perdagangan, Kementrian Keuangan melalui bea cukai itu sedang menggenjot ekspor," kata Kepala Disperindag Banten, Babar Suharso, melalui selulernya, Rabu 22 Desember 2021.
Babar mengaku pihaknya membantu Industri Kecil Menengah (IKM) dan UMKM untuk menembus pasar ekspor, melalui pelatihan dan coaching eksport program yang dilakukan sejak Maret hingga Desember 2021.
Ada 30 IKM dan UMKM yang mengikuti pelatihan, hasilnya ada 15 peserta yang bisa menembus pangsa pasar ekspor.
Pelaku usaha kecil itu diberi pelatihan mengurus izin dokumen ekspor hingga dipertemukan dengan pembeli. Salah satunya usaha kecil pembuat bubuk dan minyak cokelat, yang tembus ke belasan negara.
"Bukan hanya teori, langsung di temuin dengan pembeli luar negeri, di fasilitasi. Dibimbing cara menghadapi buyer, cara nego, cara transaksi, cara pembayaran yang terjamin dan aman segala macem, di kawal sama Kemendag dan Kemenlu," terangnya.
Disperindag Banten meminta pelaku usaha tidak menggunakan calo untuk mengurus izin ekspor. Mereka bisa datang ke Disperindag Banten maupun kabupaten dan kota untuk mengurus dokumen ekspor impor.
Baca Juga: Quotes Akhir Tahun 2021 dan Resolusi Tahun Baru dari Helo Bagas untuk Menjadi Manusia Lebih Baik
Babar berharap bea cukai dan lembaga terkait untuk bisa terus mempermudah pengurusan izin ekspor impor bagi pelaku usaha kecil. Karena sudah terbukti mampu meningkatkan perekonomian daerah dan nasional, terutama selama pandemi covid-19.
Atas perjuangannya mengangkat pelaku usaha kecil masuk ke dunia ekspor dan meningkatkan perekonomian, Disperindag Banten di ganjar penghargaan Kaban Award dari Kanwil Bea Cukai Banten.
"Kita pinginnya kalau ada UMKM mau ekspor, mengurus dokumen ekspor itu dipermudah. Saya memotong percaloan ini, harus tugas dinas itu. Dokumen ekspor banyak, ada bea cukai, pemberitahuan barang ekspor. Kemudian balai karantina pertanian, balai karantina perikanan, ada lagi surat keterangan asal. Yang penting nilai ekspor Banten mengangkat, naik," jelasnya.***
Artikel Terkait
RI Ekspor 30 Ton Bawang Merah ke Timor Leste
Penguatan Dolar AS Jadi Momentum Kebangkitan Ekspor UMKM
Menhub Yakin Mobil Esemka Mampu Tembus Pasar Ekspor
Ekspor Sawit Bakal Kena Pungutan Mulai 1 Januari 2020
26 Istilah Dalam Kegiatan Ekspor yang Wajib Diketahui, Panduan Buat yang Ingin Kembangkan Usaha ke Luar Negeri
Mampu Serap 2,1 Juta Tenaga Kerja, Pemprov Banten Berdayakan UMKM untuk Bangkit Akibat Pandemi Covid 19
Pemprov Banten Minta Presiden Jokowi agar Tol Serang-Panimbang Dilanjutkan Hingga ke Bayah
Geger! Puluhan Pengusaha jadi Korban Dugaan Penipuan Mafia Proyek di Lingkungan Pemprov Banten
Kepala Dinas PUPR Isyaratkan Membawa Kasus Proyek Siluman di Lingkungan Pemprov Banten ke Ranah Hukum
Pemprov Banten Raih Juara 2 Bidang Kebinamargaan, Diganjar Hadiah Rp6 Miliar untuk Membangun Jembatan Gantung