Pemerintah Ungkap 3 Alasan Kenapa Ibu Kota Negara Dipindahkan

NEWSmedia - Pemerintah resmi menetapkan Ibu Kota Negara (IKN) pindah ke Kalimantan. Daerah Ibu kota baru itu diberi nama Nusantara. 

 

Penetapan pemindahan ibu kota yang sebelumnya telah disampaikan Presiden Joko Widodo telah disetujui DPR, dengan disahkannya Rancangan Undang-Undang (RUU) Ibu Kota Negara (IKN) menjadi Undang-Undang. 

 

Pemindahan ibu kota yang sebelumnya disampaikan Presiden Jokowi pada Desember 2019 memiliki alasan fundamental suatu negara.

 

Pemerintah menyampaikan keputusan besar untuk memindahkan ibu kota Negara itu tidak semata mata hanya memindahkan suatu pusat Negara dari wilayah tertentu ke wilayah lainnya. Pemindahan Ibukota memiliki tujuan khusus yakni memajukan Negara Indonesia.

 

Banyak hal yang telah dipertimbangkan sebelumnya hingga akhirnya Ibu Kota Negara Indonesia pindah Ke kalimantan Timur.

 

Berikut 3 alasan yang disampaikan pemerintah:

 

1. Ibu kota baru akan dijadikan bagian dari transformasi ekonomi yang memiliki nilai tambah yang tinggi, transformasi produk-produk hijau yang juga memiliki nilai tambah yang tinggi, dan transformasi ekonomi digital untuk membangun masyarakat digital dan pemerintahan digital.

 

2. Pembangunan ibu kota baru bukan semata-mata memindahkan fisik kantor-kantor pemerintahan, tetapi membangun sebuah new smart metropolis yang mampu menjadi global talent magnet, menjadi pusat inovasi.

 

3. Pembangunan ibu kota baru di Kalimamtan Timur harus dijadikan momentum untuk membangun sebuah kota yang sehat, efisien, dan produktif, yang dirancang sejak awal, yang menyediakan pelayanan keamanan dan kesehatan serta pendidikan yang berkelas dunia.

 

Ibu Kota Baru Menuju Indonesia Berbasis Inovasi, Teknologi dan Ekonomi Hijau

 

"Tujuan utama pembangunan Ibu Kota Baru adalah membangun kota baru yang smart, kota baru yang kompetitif di tingkat global, membangun sebuah lokomotif baru untuk transformasi negara kita Indonesia menuju sebuah Indonesia yang berbasis inovasi dan berbasis teknologi, yang berbasis green economy, karena dari sinilah kita akan memulai," kata Presiden Joko Widodo.***