Kesemuanya fase tersebut tidak luput dari kehidupan dengan kelipatan tujuh tahun.
“Setiap 7 tahun pasti berubah. Tujuh tahun masa anak-anak, kalau sudah 7 harus sekolah. 7 tahun selanjutnya harus sekolah lanjutan. 7 tahun lagi harus sekola tinggi,” ujar Mbah Moen.
Pada usia 28 tahun yang dihasilkan dari angka tujuh dikali empat, fase di mana seseorang memasuki bahtera rumah tangga.
Tujuh tahun kemudian yakni umur 35, seseorang seharusnya sudah mempunyai pekerjaan atau penghasilan. Sehingga dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari.
“Sekarang sudah umur 28 ditambah 7 (hasilnya) 35 harus punya pekerjaan. Ada orang umur 35 belum punya pekerjaan, memang tidak begitu bisa bekerja,” kata Mbah Moen.
Selanjutnya tujuh tahun berikutnya yakni umur 42, di mana seseorang bisa diketahui apakah seorang tersebut bisaenjadi orang kaya atau tidak.
Apabila umur 42 tahun orang tersebut kaya, kemungkinan besar hidupnya akan serba ada, memiliki serba kecukupan.
Apabila umur 42 tahun tersebut belum memiliki apa-apa, kemungkinan besar orang itu kehidupannya bakal serba kekurangan.***
Artikel Terkait
Bacaan Niat Sholat Tarawih saat Jadi Imam, Makmum atau Sendiri: Berikut Bahasa Arab, Latin dan Artinya
Bagaimana Jika Kita Melewatkan Sahur? Simak Ceramah Buya Yahya tentang Keutamaan Sahur di Bulan Ramadhan
Hukum Mencicipi Masakan Saat Berpuasa apakah Haram dan Bisa Membatalkan Puasa atau Makruh? Ini Penjelasannya
Ustadz Adi Hidayat Ungkap Rahasia Nuzulul Qur’an, Hingga Alasan Kenapa Al-Quran Diturunkan Bulan Ramadhan
Kultum Ramadhan dengan Tema Memperkuat Solidaritas Sosial Melalui Puasa, Bisa Dibacakan Setelah Shalat Tarawih