3 Teori Tentang Malam Nuzulul Quran yang Diperingati Setiap Tanggal 17 Ramadhan, Berikut Penjelasannya

- Senin, 18 April 2022 | 19:49 WIB
Ilustrasi: Malam nuzulul qur'an (Pixabay/ essam5)
Ilustrasi: Malam nuzulul qur'an (Pixabay/ essam5)

NEWSmedia - Nuzulul Quran diperingati setiap tanggal 17 Ramadhan. Terdapat tiga teori terkait penjelasan turunnya Al-Quran tersebut.

Dikutip NEWSmedia dari NU Online, teori Nuzulul Quran yang pertama menjelaskan tentang turunnya Al-Quran pada malam Lailatul Qadar.

Teori ini menjelaskan tentang Al-Quran yang secara utuh turun ke langit dunia, kemudian dilanjutkan ke bumi secara bertahap selama 20/ 23/ 25 tahun.

Baca Juga: Penjelasan tentang Malam Nuzulul Quran dan Malam Lailatul Qadar, Apa Perbedaannya?

Teori Nuzulul Quran yang kedua menjelaskan kalau Al-Quran diturunkan ke langit dunia selama 20 tahun. Hal itu dikarenakan setiap tahun hanya ada satu malam Lailatul Qadar.

Teori ketiga, Al-Quran turun pertama kali pada malam Lailatul Qadar yang kemudian diturunkan ke bumi secara bertahap dengan jangka waktu yang berbeda.

Dalam ketiga teori penjelasan turunnya Al-Quran yang paling masyhur atau populer adalah teori pertama. Hal ini didukung oleh beberapa hadist-hadist sahih dari ulama-ulama terdahulu salah satunya Al-Muqatil.

Baca Juga: Keutamaan Al-Quran sebagai Obat Galau, Simak Penjelasan Ustadz Hannan Attaki Berikut Ini Agar Hati Tenang

Selain Al-Muqatil, ada ulama lainnya yang mendukung teori pertama, di antaranya Abu Abdillah al-Halimi dalam kitab Minhaj.

Semua ulama sepakat bahwa Al-Quran diturunkan pada malam Lailatul Qadar dan pada penurunannya ini yang terjadi perbedaan pendapat.

Ada yang mengatakan sekali dalam semalam yakni waktu malam lailatul qadar ada yang mengatakan beberapa kali setiap malam lailatul qadar.

Baca Juga: Umur Kelipatan 7 Menentukan Kaya atau Tidaknya Seseorang, Begini Penjelasan KH Maimoen Zubair

Dalam versi lain juga ada perbedaan pendapat tentang Al-Quran seperti apa yang diturunkan kepada malaikat Jibril yang kemudian di bacakan kepada Nabi Muhammad SAW.

Versi pertama menjelaskan kalau Al-Quran yang diturunkan kepada malaikat Jibril itu lafdzan wa ma’nan yang berarti kata dan maknanya secara sekaligus.

Adapun maksudnya adalah malaikat Jibril menghafal terlebih dahulu Al-Quran yang terdapat di lauhul mahfudz kemudian diajarkan kepada Nabi Muhammad SAW.

Halaman:

Editor: Ahmad Hipni

Tags

Artikel Terkait

Terkini