
Hal ini penting untuk kemakmuran dan manfaat jangka panjang. Dengan demikian, nilai ekonomi juga akan mengalir ke masyarakat lokal dan masyarakat adat.
Seperti (sedotan) eco-straw dari Kepulauan Belitung. Ini adalah tindakan nyata bahwa (produk UMKM Indonesia) mampu mengganti sedotan berbahan plastik dari bahan rumput purun yang ramah lingkungan.
Rumput purun juga bisa diciptakan menjadi berbagai kerajinan tangan yang indah nan unik sehingga dapat membantu para pengrajin lokal untuk memajukan UMKM dan bersaing di skala global, ungkap Sandiaga.
Sandiaga optimistis, dengan konsep dan produk berkelanjutan, sebuah negara dapat mendorong kebangkitan ekonomi, menciptakan lapangan kerja, sekaligus membuka peluang usaha.
Dalam kesempatan terpisah, Direktur Bisnis Mikro BRI Supari juga menjelaskan bahwa perseroan terus mengambil peran dalam pemberdayaan pelaku UMKM.
Dengan jenis kesamaan usaha dalam satu wilayah, BRI pun berinisiatif mengelompokkan menjadi klaster usaha. Literasi bisnis dan digital juga diberikan sesuai dengan kebutuhan para pelaku usaha dengan memperhatikan berbagai aspek mulai dari kualitas SDM, teknologi, potensi pasar, networking, inklusi hingga pelatihan.
BRI akan terus berupaya mengambil bagian dalam mengembangkan pertumbuhan usaha dengan memberikan pembinaan, pelatihan, bantuan sarana dan prasarana, hingga financial advisory melalui para mantri serta memberdayakan klaster usaha agar dapat menjadi embrio korporatisasi UMKM kedepannya, tutur Supari.
Artikel Terkait
Coca Cola Europacific Partner Indonesia Pakai Layanan BRI, Bukti Bank Rakyat Indonesia Masuk Kelas Dunia
Tuai Hasil Positif, BRI Group Catatkan Laba Bersih Triwulan Pertama 2022 Rp12,22 Triliun, Ini Strateginya
Transformasi Paguyuban Agen BRILink, BRI Bentuk 'BRILinkers' dan Perkuat Layanan Inklusi Keuangan
Volume Transaksi BRImo Mencapai Rp471 Triliun, BRI Tingkatkan Inovasi Layanan Digital
Berhasil Perkuat Ekosistem Digital, Penyaluran KUR BRI Tembus Rp88,99 Triliun per April 2022