NEWSmedia - Ikatan Keluarga Alumni Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (IKA Untirta) menyayangkan atas terjadinya dugaan peristiwa pelarangan makan, minum, istirahat dan ibadah sholat serta dijemurnya mahasiswa baru Untirta dalam kegiatan Technical Meeting Pra-Pelaksanaan Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PPKMB) atau Pra Ospek di Kampus Untirta.
“IKA Untirta mengimbau kepada pihak Rektorat agar dapat menerapkan sistem Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PPKMB) yang proporsional dan manusiawi dalam bentuk kegiatan akademik yang relevan untuk membantu mahasiswa baru lebih cepat beradaptasi dengan kehidupan kampus serta tidak memberikan ruang terjadinya tindakan perpeloncoan, bullying, kekerasan fisik dan psikis yang dapat merusak kondisi psikis dan kesehatan tubuh para mahasiswa baru,” kata Ketua Umum IKA Untirta, Asep Abdullah Busro melalui siaran pers yang diterima NEWSmedia, Kamis 11 Agustus 2022.
Asep mengatakan, mahasiswa baru merupakan putra-putri terbaik dari orang tua mereka yang telah mempercayakan masa depannya kepada Kampus Untirta untuk dididik menjadi para intelektual muda yang akan menjadi para pemimpin dan asset potensial bangsa untuk memajukan bangsa Indonesia di masa depan. Oleh karenanya harus dijaga dan dibina dengan baik oleh pihak kampus Untirta.
“IKA Untirta menilai peristiwa dalam technical meeting tersebut juga sebagai akibat kesalahan dari pihak rektorat yang telah lalai dalam melakukan pengawasan terhadap BEM Untirta sebagai organ civitas akademika yang berada di bawah pembinaan Rektorat Untirta,” ujarnya.
Oleh karenanya, atas nama alumni Untirta, Asep mengimbau kepada Rektor Untirta beserta jajarannya agar tidak lalai lagi dalam melakukan pengawasan dan pembinaan terhadap BEM/KBM Untirta dengan melakukan tindakan preventif dalam bentuk pengendalian secara penuh atas seluruh pelaksanaan kegiatan PPKMB terhadap mahasiswa baru sehingga memastikan peristiwa tersebut tidak terulang kembali.
“Jangan sampai terjadi korban meninggal lagi seperti peristiwa meninggalnya mahasiswa Untirta pada Tahun 2021 dalam kegiatan salah satu UKM di Untirta yang lalai diawasi oleh Rektorat Untirta. Bila terjadi lagi korban tentu para pejabat terkait harus mundur atau dievaluasi oleh senat dan pihak Mendikbud RI untuk diberhentikan dari posisi jabatannya,” ujar Asep, menegaskan.
Dalam hal ini, IKA Untirta mengapresiasi atas sikap kritis dari seluruh element masyarakat atas timbulnya peristiwa tersebut sebagai bentuk kontrol sosial terhadap institusi pendidikan seperti Untirta untuk melakukan perbaikan di masa depan.
"Kami berharap masyarakat dapat memaklumi adik-adik mahasiswa yang tergabung dalam BEM/KBM Untirta yang sedang dalam fase belajar berorganisasi dan belajar menyelenggarakan kegiatan sehingga tidak luput dari berbagai kehilafan dan kesalahan sebagai bagian dari proses pembelajaran bagi mereka," ucapnya.
“Selanjutnya terlepas dari adanya dugaan peristiwa tersebut, IKA Untirta mengajak seluruh para mahasiswa baru, orang tua mahasiswa baru serta seluruh element masyarakat dapat kembali memberikan kesempatan dan kepercayaan penuh kepada pihak Kampus Untirta untuk dapat melakukan perbaikan dalam sistem penyelenggaraan pendidikan di Kampus Untirta menjadi lebih baik sesuai ekspektasi masyarakat,” ujarnya.***
Artikel Terkait
IKA Untirta Apresiasi Presiden Jokowi Tetapkan AlMuktabar jadi Penjabat Gubernur Banten
Wujudkan Desa Layak Anak, Mahasiswa KKM UNTIRTA Kelompok 14 Adakan Rangkaian Kegiatan Sosial di Desa Muncung
Ospek Untirta Jadi Sorotan, Calon Mahasiswa Baru Dijemur 5 Jam, Padahal Baru Teknikal Meeting
Ospek Untirta Jadi Trending di Twitter, BEM KBM Untirta Akhirnya Minta Maaf: Simak Penjelasan Lengkapnya
Inilah Sederet Tanggapan BEM KBM Untirta Pasca Ospek Untirta Trending di Twitter, Fokus ke Nomor 8
Ospek Untirta Digelar Hybrid 15 Agustus 2022, Berapa Prosentase yang Hadir di Kampus? Begini Kata Rektor
Pasca Ospek Untirta Viral, Rekor Minta Tanggungjawab Presma: Sudah Saya Panggil dan Minta Klarifikasi