NEWSmedia - Pertempuran sengit kembali terjadi saat perang Rusia dan Ukraina di wilayah Ukraina Timur, tepatnya di Kota Pisky.
Aksi tersebut terjadi saat Rusia mendesak kampanyenya untuk merebut semua wilayah yang berada di Industri Donbas.
Pertempuran tersebut juga semakin panas saat pihak Ukraina di daerah barat Kyiv menduga bahwa Moskow menggunakan pembangkit nuklir yang bertujuan untuk melindungi artilerinya.
“Saat ini di Pisky terasa sangat panas (pertempuran memuncak), kota ini milik kita (Ukraina) tetapi masih terdapat kantong-kantong perlawanan yang tersebar di utara dan baratnya,” kata Danil Bezsonov, seorang pejabat Republik Rakyat Donetsk di Telegram, dikutip NEWSmedia dari Reuters pada hari Kamis, 11 Agustus 2022.
Danil juga membantah bahwa Kota Pisky yang dinilai telah dijaga ketat itu dan juga sebagai kunci pertahanan Donetsk telah jatuh.
Hal tersebut juga didukung oleh pernyataan dari Oleksiy Arestovych, penasihat dari Presiden Ukraina yang mengatakan gerakan Rusia dalam memperebutkan Kota Pisky telah dianggap tidak berhasil.
Baca Juga: Tanggapi Serangan Rusia Atas Ukraina, Joe Biden Sebut Invasi Rusia Kejahatan Genosida
Pada awalnya Rusia bertujuan untuk merebut Ibu Kota Ukraina yaitu Kyiv saat awal perang yang terjadi di bulan Februari namun setelah dinilai gagal.
Rusia menjadikan wilayah Donbas yang terdiri dari dua provinsi yaitu Luhansk dan Donetsk sebagai tujuan utama menggantikan Ibu kota Kyiv.
Artikel Terkait
Serangan Udara Rusia Hantam Rumah Sakit di Ukraina, Tewaskan 2 Warga Sipil
Tanggapi Serangan Rusia Atas Ukraina, Joe Biden Sebut Invasi Rusia Kejahatan Genosida
Undang Presiden Ukraina ke Acara KTT G20 Bali, Ini yang Disampaikan Jokowi Kepada Zelensky
TEGAS! Gubernur Bali Wayan Koster Deportasi Alina, Bule Rusia Pemeran Pose Bugil di Pohon Sakral Kayu Putih
Kemunculan Kawah Besar 'Pintu ke Neraka' Buat Penduduk Rusia Heboh, Begini Penjelasan Para Ilmuan
Presiden Joko Widodo Berjabat Tangan dengan Volodymyr Zelensky di Ukraina, Topik Apa yang Dibahas?