• Sabtu, 23 September 2023

Menko Polhukam Mahfud MD Kupas Fakta Pembunuhan Brigadir J, Putri Chandrawathi Terancam Kena Pidana

- Senin, 15 Agustus 2022 | 19:00 WIB
Menko Polhukam, Mahfud MD (YouTube/ SCTV)
Menko Polhukam, Mahfud MD (YouTube/ SCTV)

NEWSmedia - Menteri Koordinasi Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD mengungkap fakta kasus pembunuhan Brigadir Yoshua atau Brigadir J.

Mahfud MD mengatakan jika sejak laporan awal semua pihak telah terlibat dalam kasus ini, termasuk Komnas HAM juga ikut terjebak dalam skenario tersangka Irjen Ferdy Sambo.

Bagian forensik serta 31 anggota polisi lainnya merupakan boneka dari permainan yang telah disusun oleh Ferdy Sambo.

Baca Juga: Mahfud MD Sebut Motif Penembakan Brigadir J Masih Teka Teki: Mengerikan Campur Menjijikan

Dalam pernyataannya, Mahfud MD memberikan fakta baru yang cukup mengejutkan. Ia menyebut tim LPSK dibekali dua amplop cokelat tebal yang berisi uang setelah memeriksa Putri Chandrawathi.

Putri Chandrawathi selaku istri Irjen Ferdy Sambo berpotensi sebagai tersangka dan terancam hukuman pidana lantaran telah membuat laporan palsu.

"Semua pihak telah terjebak oleh Ferdy Sambo," ujar Mahfud MD sebagaimana dikutip NEWSmedia dari YouTube SCTV pada Senin, 15 Agustus 2022.

Baca Juga: Ini Tersangka Baru Kasus Kematian Brigadir J: Mahfud MD Sebut Inisial dan Pekerjaannya

Mahfud MD juga klarifikasi soal Kompolnas Benny Mamoto yang sebenarnya tidak memihak Irjen Ferdy Sambo, itu diluar asumsi masyarakat.

Bahkan semenjak mendapat laporan dugaan kejahatan, Benny Mamoto langsung menuliskan surat resmi ke Polri agar dimakamkan secara upacara sebagai orang yang berjasa lantaran belum terbukti melakukan kejahatan.

Mahfud MD juga menyebut bahwa Benny Mamoto turut terjebak dalam skenario Ferdy Sambo, pasalnya ketika mendapat laporan tembak menembak dirinya langsung datang ke olah TKP.

Baca Juga: Mahfud MD Sebut Kasus Penembakan Brigadir J Bisa Selesai di Tingkat Polsek

Setibanya di olah TKP Benny Mamoto mendapatkan penjelasan dari Kapolres dan ia langsung menyampaikannya kepada publik tanpa mengecek kembali informasi.

"Kekeliruannya hanya satu, yang lain justru bagus itu," jelas Mahfud MD.

Pihak-pihak yang terlibat juga sengaja diberikan waktu isolasi agar mentalnya lebih tenang ketika dimintai keterangan saat penyidikan.***

Halaman:

Editor: Ahmad Hipni

Tags

Artikel Terkait

Terkini