Rebo Wekasan 2022, Berikut Makna, Asal dan Amalan yang Menjadi Tradisi Masyarakat Indonesia, Simak Ulasan Ini

- Jumat, 2 September 2022 | 20:33 WIB
Rebo Wekasan 2022 (Pixabay/ Anamul_/ Malang Terkini/ Achmad Hudaifi)
Rebo Wekasan 2022 (Pixabay/ Anamul_/ Malang Terkini/ Achmad Hudaifi)

NEWSmedia - bulan Safar adalah bulan ke dua dalam kalender Hijriyah setelah bulan Muharam.

Selain dianggap bulan bala, bulan sial, bulan apes, di bulan Safar ini ternyata ada tradisi di masyarakat Islam Indonesia yaitu tradisi Rebo Wekasan.

Rebo Wekasan sangat identik dengan tradisi umat Islam di Indonesia. Apa itu Rebo Wekasan? Simak ulasannya berikut ini.

Dilansir dari berbagai sumber, penyebutan Rebo Wekasan ternyata cukup beragam.

Baca Juga: Asal Mula Penamaan Bulan Safar, Kenapa Disebut Bulan Sial? Simak Penjelasan Berikut

Selain penyebutan Rebo Wekasan, ternyata ada juga istilah Rebo Kasan, Rebo Pungkasan atau apapun istilah lainnya yang merujuk pada sebutan hari Rabu akhir pada bulan Safar.

Namun istilah Rebo Wekasan dalam bahasa Arab dikenal dengan sebutan Arba Mustamir.

Pada Rebo Wekasan ini, ada sejumlah amalan yang biasa diamalkan pada hari tersebut seperti salat sunah talak bala, doa, dan dzikir.

Baik dzikir Asmaul Husna maupun dzikir ayat-ayat Alquran. Terutama ayat Alquran yang dikenal dengan ayat selamat.

Baca Juga: Benarkah Bulan Safar Bulan Apes? Atau Apakah Bulan Safar Baik untuk Menikah? Simak Ulasan Berikut Ini

Sejumlah amalan itu dilakukan sebagai salah satu bentuk upaya permohonan atau doa kepada Allah SWT supaya terhindar dari segala macam musibah.

Selain itu, hari Rabu pungkasan atau Rebo Wekasan di bulan Safar dipercaya sebagai hari pertama Nabi Muhammad SAW jatuh sakit. Dan itu berlangsung selama 12 hari hingga akhirnya Rasul SAW tutup usia.

Sementara, bagi sebagian ahli makrifat, begitu juga orang yang munkasyafah, setiap tahun Allah menurunkan bala atau bencana yang berjumlah sekitar 320.000. Semuanya itu diturunkan pada hari Rabu akhir di bulan Safar.

Asal Mula Tradisi Rebo Wekasan
Dalam sejumlah refrensi, salah satunya buku yang berjudul Beberapa Aspek Tentang Islam di Indonesia Abad ke-29 karya Karel Steenbrink terbitan tahun 1984, disebutkan bahwa tradisi tersebut pertama kali muncul sejak awal abad ke-17.

Baca Juga: 20 Contoh Nama Bayi Laki laki yang Lahir di Bulan September 2022 Punya Makna Agung dan Terpuji

Halaman:

Editor: Ahmad Hipni

Tags

Artikel Terkait

Terkini