Viral Polisi Peras Polisi, Bripka Madih Bela Kasus Penyerobotan Tanah Keluarganya Malah Diminta Rp100 Juta

NEWSmedia - Anggota Provos Polsek Jatinegara, Bripka Madih mengaku kecewa atas apa yang dilakukan oleh oknum penyidik yang meminta uang, ketika dirinya mengurus kasus penyerobotan tanah keluarganya. 

Sebagai anggota polisi, ia justru diminta uang yang diminta sebesar Rp100 juta agar kasusnya cepat selesai di Polda Metro Jaya. 

Ramai jadi perbincangan di media sosial, kasus dugaan polisi peras polisi pun viral. Bahkan diantaranya ada yang membuat meme dengan judul ‘jeruk makan jeruk’.

Baca Juga: Kunci Ferry Irawan Bebas dari Jeruji Besi, Ancam Sebarkan Video Syur Venna Melinda, Hotman Paris: Sebarkan Aja

Menurut Bripka Madih oknum polisi yang meminta uang 100 juta  tersebut adalah penyidik Polda Metro Jaya.

Menurut Bripka Madih bahwa oknum tersebut meminta uang 100 juta untuk biaya penyelidikan atas kasus dugaan penyerobotan tanah keluarganya. 

"Mintanya sama Madih ni, oknum penyidik Polda Metro mintanya di Madih, bukan sama orang tua,"ucapnya sambil menunjukan rasa kecewa.

Bripka Madih kecewa lantaran oknum penyidik tersebut selain meminta uang 100 juta juga meminta hadiah. 

Baca Juga: Ramalan Zodiak Scorpio Hari Ini, Minggu 5 Februari 2023: Prediksi Karir Cinta Keuangan dan Kesehatan

Hadiah yang diminta tersebut adalah sebidang tanah, dan atas kekesalannya Bripka Madih mengatakan ia bukanlah pelaku pidana.

"Pihak pelapor, pelapor ini, bukan orang yang melakukan pidana," imbuhnya sambil merasa kesal atas kejadian tersebut. 

Kejadian pemerasan yang dilakukan oleh oknum polisi tersebut bermula ketika orang tuanya Bripka Madih melaporkan kasus tanahnya yang diserobot, namun sayang laporan tersebut justru dimanfaatkan oleh oknum polisi.

Baca Juga: Langsung Untung! Wajib Klaim Kode Penukaran Higgs Domino Bisa Tembus Chip Gratis Up 86B Tanpa Syarat dari Leon

"Saya sebagai pelapor sangat kecewa, apa salahnya, ane sebagai pihak yang di dzolimi,"2023. kata Bripka Madih, dikutip dari tayangan video di Instagram @tanterempon.official, Sabtu 4 Februari

Ia juga mengaku kecewa lantaran sudah sejak lama orang tuanya melapor ke Polda Metro Jaya, namun tak kunjung ada tindakan. Alih-alih dibantu, malah orang tuanya diminta uang hingga Rp100 juta.