NEWSmedia - Kementerian Agama (Kemenag) kembali membuka seleksi Imam masjid asal Indonesia untuk ditempatkan di Uni Emirat Arab.
Pengiriman Imam masjid ke Uni Emirat Arab merupakan bagian strategis dari kerja sama bilateral antara Pemerintah Republik Indonesia dengan Uni Emirat Arab.
"Kemenag kembali melaksanakan seleksi Imam masjid untuk ditugaskan di Uni Emirat Arab. Pelaksanaannya secara virtual. Kita akan menjaring lebih banyak calon imam dari seluruh Indonesia," kata Dirjen Bimas Islam Kemenag, Kamaruddin Amin di Jakarta, Jumat 13 Agustus 2021.
Baca Juga: Cair! Kemenag Salurkan Rp3,6 Triliun untuk BOP RA dan BOS Madrasah Tahap I
Sebelumnya diketahui, pada tahun 2020 Kemenag telah melakukan seleksi Imam masjid dan kemudian dilanjutkan pada 2021 oleh Otoritas Uni Emirat Arab.
Dari seleksi itu, Kemenag dan Otoritas Uni Emirat Arab berhasil memilih 28 imam. Namun kemudian, satu orang meninggal dunia dan satu orang lagi mengundurkan diri. Sehingga ada 26 imam yang siap diberangkatkan ke Uni Emirat Arab.
Sedangkan untuk tahun ini, pendaftaran Imam masjid dibuka pada 13-22 Agustus 2021 dan untuk seleksi akan dilakukan secara daring pada 25-27 Agustus 2021.
Baca Juga: Syarat Terbaru Perjalanan Transportasi Udara Dalam Negeri Setelah PPKM Diperpanjang
Seleksi ini ditargetkan bisa menjaring sebanyak 74 imam sehingga pada 2021 ini terdapat 100 Imam masjid yang siap dikirim ke Uni Emirat Arab.
"Program pengiriman imam asal Indonesia ini turut berkontribusi pada peningkatan kerja sama bilateral kedua negara, termasuk meningkatkan citra Indonesia," tambahnya.
Sementara Direktur Penerangan Agama Islam Kemenag, Syamsul Bahri menambahkan, Imam masjid asal Indonesia diminati lantaran berpaham ahlus sunnah wal jamaah yang menjadi nilai tambah selain kemampuan dalam membaca Al-Qur'an.
Baca Juga: 50 Juta Warga Indonesia Telah Disuntik Vaksin Tahap Pertama, Termasuk Anak Kecil dan Lansia
"Indonesia ini memiliki jumlah umat Islam terbesar di dunia. Indonesia memiliki banyak lembaga pendidikan Islam. Umat Islamnya moderat, berperilaku mulia, pahamnya ahlus sunnah wal jamaah dan cara pikirnya wasathiyah (moderat)," kata Syamsul.
Karakter ini, tambah Syamsul, merupakan bagian penting dalam pencapaian tujuan umat Islam sebagai pembawa kasih sayang bagi semesta alam.
Baca Juga: Kemenag: Tahun Baru Islam Tetap 1 Muharram 1443 H, Hari Liburnya Saja yang Berubah
Artikel Terkait
Kemenag Perpanjang Pelunasan Biaya Haji Tahap II hingga 29 Mei 2020
Kemenag Datangi Kedubes Arab Saudi, Minta Kejelasan Penyelenggaraan Umrah 1443 H
Kemenag Beri Keringanan Biaya UKT Mahasiswa PTKN, Simak Penjelasannya di Sini
Cair! Kemenag Salurkan Rp3,6 Triliun untuk BOP RA dan BOS Madrasah Tahap I
Kemenag: Tahun Baru Islam Tetap 1 Muharram 1443 H, Hari Liburnya Saja yang Berubah