NEWSmedia - Bayi Anda mungkin panik saat digendong oleh orang yang tidak dikenalnya. Balita Anda bisa saja takut akan anjing atau lalat. Anak kelas 3 SD anda mungkin bisa saja tiba-tiba sakit perut sebelum berangkat sekolah saat hari itu ada ujian.
Tugas anda sebagai orangtua adalah dengan tidak meremehkan atau mengabaikan rasa takut anak. Akuilah, dampingilah mereka, temani mereka, katakan kepada mereka bahwa mereka terlindungi, aman, dan mereka akan baik-baik saja.
Pekalah terhadap situasi anak, apakah yang dirasakan anak adalah kekhawatiran yang normal atau sudah mengarah kepada gangguan kecemasan, bahkan hingga phobia.
Baca Juga: 4 Manfaat Toge untuk Wanita, Salah Satunya Bisa Mencegah Gangguan Menstruasi
Jika ketakutan anak sangat parah sampai mengganggu kehidupan mereka sehari-hari, jangan ragu-ragu untuk berkonsultasi dengan ahlinya.
Berikut merupakan hal yang ditakuti anak sesuai kategori usianya :
- Usia 0-12 bulan:
- Suara keras
- Wajah orang yang dianggapnya aneh
- Takut berpisah dengan orangtua (separation anxiety)
- Takut akan orang asing (stranger anxiety)
- Takut orangtua tidak ada/menghilang
- Usia 2-4 tahun:
- Takut saat buang air (takut BAB menyakitkan, takut kotor, takut akan
- jatuh ke dalam toilet, takut suara flush, dil).
- Takut kegelapan.
- Takut bayangan.
- Takut tidur sendiri.
- Takut dengan perubahan cuaca (suara guntur, angin topan, dl).
- Takut suara berisik dan suara tiba-tiba (penyedot debu, kembang api, dl).
- Takut badut/orang lain yang menyamar/memakai kostum, topeng, dl.
- Takut berpisah dengan orangtua.
- Takut main perosotan/trampoline, atau wahana permainan lainnya.
- Takut akan orang asing.
- Takut terhadap eskalator.
- Takut tersesat.
- Takut air, mandi, atau kolam renang
- Usia 5-7 tahun:
- Takut kegelapan.
- Takut api/kebakaran.
- Takut orang ahat.
- Takut menghadapi tes/ujian.
- Takut ditolak teman sebayanya (tidak mau main bersama, tidak disukai teman, dll).
- Takut dokter, suntik, dokter gigi, dan prosedur medis lainnya.
- Takut akan hewan/serangga.
- Takut mahkluk khayalan (monster, hantu, dinosaurus, dil).
- Takut dengan acara TV yang menakutkan.
- Takut dengan perubahan cuaca (suara guntur, angin topan, dl).
- Takut saat naik eskalator dan elevator.
Usia 8-11 tahun:
- Takut kegelapan.
- Takut akan hantu, roh jahat, atau mahkluk mistis lainnya.
- Takut akan orang jahat, takut dilukai/diculik.
- Takut berada di rumah sendirian.
- Takut dengan acara TV/film yang seram.
- Takut sesuatu yang buruk akan terjadi menimpa orangtua saat tidak bersamanya.
- Takut akan kematian dan kemati an orang-orang yang dicintainya.
- Takut akan sakit dan penyakit.
- Takut gagal di sekolah.
- Takut menghadapi ujian dan presentasi
- Takut dibully/diejek oleh teman.
- Takut tidak punya teman.
- Takut melakukan hal memalukan di sekolah (muntah, dl).
- Takut terhadap guru yang membentak atau mermperlihatkan kekecewaan di hadapannya.
Baca Juga: 5 Hal yang Membuat Kamu Rentan Kena Obesitas, Satu di antaranya Bangun Siang
Sebagai orang tua kita wajib mengetahui dan juga mendampingi saat anak mengalami ketakutan-ketakutan saat usianya bertambah, jika orang tua sudah bisa mendampingi anak akan merasa terlindungi dan tumbuh kembang sesuai usianya.*** ( Anifah Fitalia Mukaromah)
Artikel Terkait
Wapres Ma'ruf Amin Berharap Banyak Anak Muda Indonesia yang Jadi Eksportir
9 Langkah Mudah Menabung untuk Anak Sekolah atau Kuliahan, Patut Dicoba Nih !
7 Fakta Anak Perempuan Pertama, Tidak Mencari Sosok Pasangan yang Kaya Materi?
Dear Pasutri yang Ingin Punya Anak Sholeh dan Sholehah, Simak Penjelasan Ustadz Adi Hidayat Ini
Nikita Willy Hamil Anak Pertama, Awalnya Ragu Sampai Tiga Kali Lakukan Tes Pack Berbeda Jenis
7 Cara Mendapatkan Anak Kembar Menurut Para Ahli, Layak Dicoba Bagi yang Menginginkannya
Manfaat Air Kelapa Jika Diminum dengan Benar, dr. Zaidul Akbar: Insya Allah Anak Autis Bisa Jadi Lebih Baik